Rabu, 02 Juni 2010

hari ini aku ada jadwal kunjungan dari kampus ke SDLB ( Sekolah Dasar Luar Biasa ) untuk mata kuliah Psikologi abnormal.
kami pergi kesana sekitar jam 9, tapi kami harus menunggu karena mereka harus mengikuti ujian dulu.
selama menunggu, kami berada diluar sekolah sekalian teman-teman ada yg sarapan lontong sayur didepan sekolah
nah, pas lagi nunggu-nunggu gitu, anak-anak SDLB itu udah mulai istirahat.
jadi mulailah aku lihat-lihat murid-murid di SDLB itu
kebanyakan dari mereka enggak nampak ada kekurangannya, tapi ada juga sebagian yang mudah diketahui kalau mereka penderita sindrom down.
saat duduk, aku melihat satu orang anak yang duduk di kursi roda sedang didorong oleh temannya untuk pergi jajan. aku terus memperhatikannya. dia makan dengan susah payah.
akhirnya tiba waktunya kami untuk masuk ke kelas-kelas di SDLB itu.
aku masuk kekelas 1. dan ternyata hanya tinggal 1 orang anak. namanya Tajul. seorang penderita sindrom down. anaknya sangat ramah. aku susah mendengar ucapannya. tapi sepertinya dia senang sekali dengan kedatangan kami.
karena Tajul sudah dijemput orangtuanya, kebersamaan kami dengan Tajul harus disudahi.
lalu aku pergi melihat temanku dikelas 3. disana aku melihat lagi anak yang berkursi roda itu.
dia duduk dibelakang bersama temannya yang tadi mendorongnya.
avi sena. itu nama yang dituliskannya dikertas gambarnya. aku berusaha mencari perhatiannya, tetapi dia hanya menjawab seadanya. mungkin dia merasa malu
lama aku berdiri disebelahnya. saat teman sebangkunya pindah kedepan, aku langsung duduk disampingnya. aku memperhatikannya. aku merasa kagum padanya, dengan keterbatasannya dia tetap berusaha mandiri. aku mendapat pelajaran yang berarti dari adik-adik di SDLB terutama Avi Sena


0 komentar:

Posting Komentar