Jumat, 04 Maret 2011

my buddy my enemy


kalian punya sahabat? pasti punya dong
tapi kalian punya sahabat yang dulunya musuh besar kalian? belum tentu kan?
aku punya sahabat yang seperti itu
post-an kali aku memang mau bahas tentang sahabat"musuhbesar"ku

kami sahabatan sejak tahun 2000an. kami itu temen satu SD. tepatnya SDN 29 Blower BNA. awal masuk sekolah itu, aku gak temenan sama dia. gak nyadar pun di kelas itu ada dia. aku mulai nyadar keberadaannya kira-kira di kelas 3 atau 4. Waktu itu aku sadar keberadaannya karena sering berantam. berantam disini bukannya berkelahi ya. tapi lebih secara verbal. ngejek lah, gak mau berbagi lah. pokoknya berkelahi anak SD.

tapi, di kelas 5 SD semua berubah. karena 1 hal, kami jadi dekat. dekat sekali malahan. itu semua karena HARRY POTTER. kenapa harry potter? jadi gini ceritanya, waktu itu lagi booming film harry potter. dan aku udah nonton, tapi anak kelas aku gak ada yang tau. dan tiba-tiba "musuhbesar" datang kesekolah sambil menenteng novel Harry Potter pertama. aku pun heboh melihatnya. dia pun heboh karena aku heboh. mulai dari situ kami sering bertukar pikiran tentang harry potter dan seiring waktu mulai bertukar pikiran mengenai hal lain. mulai dari saat itu, aku sering mengobrol dengannya dan kebanyakan ngobrol tentang harry potter. setiap malam kami telponan untuk ngomongin harry potter. kira-kira sampe tamat SD kami selalu telponan ngomongin harry potter. anehnya kenapa gak abis-abis bahan pembicaraan ya?

karena kami mulai dekat, kami sering pulang sama-sama. dan ternyata rumah kami sangat dekat. jadi aku sering nebeng mobilnya :p kadang-kadang kami
pulang naik labi-labi sama-sama. dan tetap sambil ngomongin harry potter.

di SMP, kami tetap satu sekolah. kami juga satu kelas. dan kami juga sebangku. di SMP, persahabatan kami semakin erat. kami gak cuma ngomongin harry potter, tapi makin banyak hal yang kami bicarakan. kami sering bertukar pikiran dan kami juga sering berselisih. anehnya, kalau kami berselisih, kami enggak bertengkar. kami cukup diam-diaman kira-kira 1 jam. terus semuanya kembali membaik. selama diam-diaman itu, aku introspeksi diriku sendiri. kalau menurut aku, aku udah tau apa salah aku atau apa salah dia, aku memaafkan dalam hati dan kembali ngobrol dengannya. mungkin begitu juga dengan dia. pokoknya kami gak pernah berantam lagi kayak waktu SD. dan kami gak pernah marahan sampe sekarang. anehnya kami juga gak pernah saling mengucapkan "maaf" atau "terimakasih" satu sama lain. kami menanggap masing-masing dari kami tidak punya kekurangan atau kelebihan. jadi semuanya sempurna bagi kami berdua. ini memang persahabatan yang aneh, tapi aku sangat nyaman bersahabat dengan dia.

di SMA, aku memaksa dia untuk tetap satu sekolah denganku. tapi kami tidak lagi satu kelas, tapi kami masih sering mengunjungi kelas satu sama lain. kadang dia datang kekelasku atau aku datang kekelasnya hanya untuk mengobrol hal gak penting tapi aku merasa harus menceritakan hal tersebut dengannya.

aku memang memiliki beberapa sahabat. tapi persahabatanku dengannya sangat berbeda. aku merasa bisa menjadi diriku sendiri tanpa harus "FAKING GOOD". aku nyaman dan bisa jujur. mungkin orang-orang akan berpikir aneh dengan persahabatanku ini. mungkin ini hanya terlihat seperti persahabatan yang ada ketika mood sedang bagus, atau hanya untuk menikmati kesenangan. tapi sebenarnya tidak. walaupun kami tidak pernah saling mengeluh mengenai masalah masing-masing, tapi keberadaan masing-masing bisa membuat perasaan jadi lebih bahagia. walaupun kami tidak pernah berbagi kesedihan, tapi kami bisa merasakan kesulitan yang sedang dihadapi masing-masing dan saling menguatkan satu sama lain tanpa berbicara langsung.

buddy, I LOVE YOU SO MUCH :D

semoga persahabatan kita tetap berlanjut sampai akhir masa :D



love you,
bye